Tuesday, June 7, 2011

Al-Hadist


    
Hadist disebut juga assunah. As Sunnah, artinya perkataan, perbuatan, dan penetapan Rasulallah saw., Hadist ini merupakan rujukan kedua dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang belum terjelaskan secara rinci dalam Alquran. Adapun hadist atau sunnah memilimi tiga macam, yaitu :

·         Sunnah Qauliyah (Semua perkataan yang berasal dari Rasulallah saw).
·         Sunnah Fi’liyah (Semua perbuatan yang berasal dari Rasulallah saw).
·       Sunnah Taqtitiyah (Semua ketatapan dan persetujuan yang berasal dari Rasulallah saw).

Hadist memiliki beberapa fungsi untuk melengkapi Alqur’an, yaitu :

·         Mendukung dan menguatkan apa yang ada didalam Alquran.
·   Memberikan kejelasan  pada lafal-lafal Alquran yang masih membutuhkan penjelasan (tafsir).
·         Melengkapi apa yang tidak ada dalam Alquran.

Adapun kualitas riwayat hadist memiliki beberapa macam, yaitu :

·      Hadist mutawir, yaitu hadist yang dilaporkan(dirawayatkan) oleh banyak sahabat dan banyak tabi’in yang tidak mungkin bersepakat untuk berbohong.
·      Hadist Masyur, yaitu hadist dilaporkan(dirawayatkan) oleh banyak sahabat dan banyak tabi’in yang jumlahnya tidak sebanyak yang meriwayatkan hadist mutawir.
·    Hadist Ahad, yaitu hadist dilaporkan(dirawayatkan) oleh sejumlah orang yang jumlahnya tidak sebanyak periwayat hadist masyur, dapat satu, dua atau lebih. Hadist ahad terbagi menjadi tiga macam yaitu :

1.   Hadist Sahih yaitu Hadist yang diriwayatkan oleh orang yang melaporkan(perawi) yang adil, dan sempurna ketelitiannya, sanadnya bersambung sampai Rasulallah saw., dan tidak memiliki cacat (‘ilat).
2.      Hadist Hasan yaitu Hadist yang diriwayatkan oleh orang yang melaporkan(perawi) yang adil, tetapi kurang teliti, sanadnya bersambung sampai Rasulallah saw., dan tidak memiliki cacat (‘ilat) dan tidak berlawanan dengan orang yang lebih terpercaya.
3.      Hadist Da’if yaitu yang tidak memenuhi syarat-syarat sahih dan hasan.

No comments:

Post a Comment